Setiap Orang Punya Cerita

Kabar bohong cepat menyebar karena banyak dari kita malas untuk mencerna setiap masalah yang ada di depan kita. Kita malas untuk menyelam lebih dalam setiap persoalan. Hanya dengan melihat luarnya saja langsung ingin berperan sebagai orang lebih tahu dengan berbagai media sosial.

Sikap sok tahu sebelum paham cerita sebenarnya pun sering kita temui dalam kehidupan nyata. Seperti kisah berikut ini.

Dalam sebuah perjalanan di sebuah kereta, seorang pemuda berusia 24 tahun begitu gembira melihat pemandangan di luar melalui jendela.

“Ayah, lihat pohon-pohon berada di belakang kita!”

Sang Ayah tersenyum, Tak jauh dari mereka, sepasang pemuda merasa kasihan melihat kelakuan pemuda 24 tahun yang kekanak-kanakan itu. Tiba-tiba saja pemuda itu kembali berteriak, “Ayah,  lihat awan-awan di atas berlari-lari mengikuti kita.”

Sepasang pemuda itu akhirnya tak tahan untuk tidak berkomentar dan berkata ke Bapak si pemuda 24 tahun.

“Mengapa tidak Anda bawa anak Anda ke dokter yang baik?”

Bapak pemuda 24 tahun itu tersenyum dan berkata, “Sudah, dan kami baru saja pulang dari rumah sakit. Anak saya buta dari lahir dan hari ini ia memperoleh penglihatannya.”

Jika di dunia nyata ini kita wajib menjaga mulut, di dunia maya kita wajib menjaga jari-jemari kita. Renungkan dulu baru berbicara atau bertindak.

(Sumber: Intisari No 666. Bulan Maret 2018. Hal. 178)